Bahasa adalah kumpulan kata atau simbol
yang digunakan oleh setiap warga negara untuk berkomunikasi dan berinteraksi .
Satu negara dengan negara lainnya memiliki bahasa yang berbeda dan ada juga
yang memiliki bahasa yang sama hanya dialeknya saja yang berbeda. Berbeda
dengan bahasa Indonesia, bahasa Indonesia adalah bahasa yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia yang digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam kegiatan dan interaksi
sosial setiap harinya. Penggunaan bahasa Indonesia memiliki banyak keuntungan
salah satunya memudahkan masyarakat Indonesia untuk saling berkomunikasi.
Mengapa memudahkan masyarakat untuk berkomunikasi? Karena Indonesia adalah
negara Archipelago (kepulauan) dan setiap pulau yang ada di Indonesia memiliki bahasa
yang berbeda-beda seperti contoh di Pulau Jawa terdapat dua bahasa yang berbeda
yaitu bahasa Jawa dan bahasa Sunda di Pulau Nusa Tenggara ada bahasa Sasak,bahasa
Bima,bahasa Alor,dll. Jika orang yang berasal dari Nusa Tenggara bertemu orang
yang dari Jawa mereka ingin saling berkenalan mereka tentu tidak mungkin
menggunakan bahasa asli daerahnya sendiri karena orang yang dari Jawa tidak
mungkin mengetahui arti yang diungkapkan. Itulah salah satu manfaat bahasa
Indonesia dalam kehidupan sosial. Masyarakat Indonesia harus bangga serta
menjaga dan melestarikan bahasa persatuan tersebut kepada generasi muda bangsa
Indonesia karena merekalah yang akan mewariskan dan mengajarkan bahasa tersebut
kepada anak cucu mereka.
Di zaman modern ini generasi penerus bangsa masih banyak yang
menunjukkan sifat apatis terhadap penggunaan bahasa Indonesia. Penggunaan Bahasa
Indonesia mengalami penurunan. Generasi muda lebih sering menggunakan bahasa
gaul seperti elu (kamu), bokap (bapak), nyokap(ibu), nongki (nongkrong), dll.
Ada juga yang di balik seperti saya menjadi ayas,kamu menjadi umak, bakso
menjadi oskab. Ada juga yang
terkontaminasi oleh bahasa asing, mereka menggunakan bahasa Indonesia dengan mencampur
bahasa asing seperti OTW (On The Way / dalam perjalanan) yang sama
sekali tidak ada dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Alasan remaja menggunakan bahasa gaul karena
lebih mudah untuk digunakkan berkomunikasi.Hal tersebut memang kelihatan bahasa
yang keren, unik, dan kreatif namun bahasa tersebut tidak memudahkan seseorang
untuk berkomunikasi serta dapat menggerus, melunturkan bahasa asli bahasa
Indonesia dan melunturkan rasa nasionalisme. Penggunaan bahasa gaul tersebut
berasal dari sosial media yang dapat menyebabkan remaja melihat dan meniru kebiasaan remaja lain ketika menulis status facebook. Bahasa gaul harus disesuaikan dengan
situasi, media dan komunikan yang tepat. Selain itu, jika terbiasa dalam penggunaan bahasa gaul maka
Indonesia tidak memiliki bahasa persatuan. Penggunaan bahasa gaul mencerminkan
sikap budaya masyarakat Indonesia terhadap bahasa yang dimiliki, mereka yang
ikut menggunakan bahasa gaul adalah mereka yang tidak dapat menyaring masuknya
globalisasi khusunya dari bidang teknologi. Adanya tekhnologi menyebabkan
Mereka hanya ikut-ikutan dan agar tidak dibilang kurang maju dalam berbahasa.
Oleh karena itu, perlu adanya
pelestarian salah satunya dengan cara memberikan edukasi / pembelajaran
terhadap anak-anak, pelajar,membiasakan dari usia dini menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Imbangi juga penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa
daerah agar salah satunya tidak luntur atau hilang karena bahasa daerah juga
warisan budaya Indonesia dan jangan pernah merendahkan seseorang yang
berbicara menggunakan Bahasa Indonesia dengan dialeknya mungkin medok, generasi
muda penerus bangsa saat ini harus menghargai gaya bicara orang lain agar
tercipta persatuan dan dapat menjadikan
masyarakat Indonesia. Selain itu yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah
membuat undang-undang tentang kebahasaan karena akan membantu masyarakat
menaati kaidah bahasa Indonesia dan
tidak menggunakan bahasa gaul untuk berkomunikasi di negerinya sendiri. Jika
hal diatas sudah terpenuhi maka akan terwujudnya isi sumpah pemuda yang
berbunyi “Kami putra-putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar