Dalam
aktivitas akademik untuk mengembangkan suatu ilmu pengetahuan, institusi
pendidikan memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat penting. Institusi
pendidikan dituntut untuk memberikan edukasi kepada orang lain ataupun
masyarakat. Pemberian edukasi tersebut dilakukan salah satunya (Suganda,2014)
mengatakan “dengan mempublikasikan karya
ilmiah yang beragam, dapat berupa makalah
yang diseminarkan lalu dijadikan prosiding (cetak), atau diunggah ke
internet sebagai tulisan dari para penelitinya”. Sivitas akademik menulis artikel
sesuai dengan bidangnya. Seperti contoh artikel kesehatan biasanya di tulis
oleh seorang tenaga kesehatan, dosen maupun mahasiswa yang mempunyai bidang di
kesehatan.
Dalam
penulisan karya tulis ilmiah harus memperhatikan etika penulisan. (Widyartono,D,2014)
mengatakan “penulisan karya ilmiah harus dilakukan dengan baik dan benar. Struktur
penulisan artikel juga harus sesuai dengan etika. Menurut UNJ (2018) sistematika penulisan artikel ilmiah sebagai berikut
1.
Judul
(Maksimum 12 kata)
2.
Identitas
Penulis
3.
Abstrak
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (250 Kata)
4.
Keywords
(3-5 kata)
5.
Pendahuluan
6.
Metode
7.
Hasil
8.
Pembahasan
9.
Simpulan
10.
Ucapan
Terima Kasih
11. Daftar
Pustaka, Untuk keseragaman APA (Association Psychological Association).dan Internasionalisasi, penulisan
Daftar Pustaka artikel memakai cara penulisan kutipan menurut sistem
Penulisan
karya ilmiah yang baik harus sesuai dengan etika penulisan, misalnya mengutip
kalimat atau gagasan orang lain, bukan menjiplaknya”. Menurut (Ilmiah,2015) plagiarisme
mencakup perbuatan, seperti mencuri gagasan,pemikiran,proses, dan hasil
Penelitian orang lain-baik dalam bentuk data maupun kata-kata,termasuk bahan
yang diperoleh dalam penelitian terbatas yang bersifat rahasia. Jika dalam
penulisan karya ilmiah ada seseorang yang melanggar etika dalam penulisan maka
otomatis orang tersebut juga tidak menghargai hasil karya orang lain karena ia
mencuri gagasan sumber atau penulis asli. Misal ketika akan menulis sebuah artikel atau
karya ilmiah mengenai etika-etika perawat dalam pemenuhan asuhan keperawatan. Yang
pertama seorang penulis harus mencari sumber-sumber yang terpercaya seperti
dari buku yang ada maupun dari internet. Ketika penulis akan mencari sumber
dari internet maka yang harus di perhatikan yaitu situs web nya apakah
terpercaya atau tidak. Penulis juga harus menghindari blogspot dan menurut
(Sevima,2017) dianjurkan untuk membuka situs seperti contoh Researchgate.net,
Doaj.org, scholar.google.co.id, http://e-resources.perpusnas.go.id/,
http://ijern.com/. Jika tidak membuka situs web yang
dianjurkan tersebut maka di khawatirkan
isi materi tidak akurat dan data yang di
sajikan pada blogspot tersebut adalah palsu. Buka dan ketik di mesin pencarian
materi yang berkaitan dengan etika keperawatan dalam pemenuhan asuhan keperawatan pada salah satu website
yang dianjurkan. Setelah melakukan
pencarian dan penulisan pada artikel, koreksilah tingkat plagiarism pada
artikel yang telah ditulis di https://smallseotools.com/plagiarism-checker/ kemudian
cek berapa persen tingkat plagiarisme artikel tersebut.
Widyartono D (2015) mengatakan “Berdasarkan pengakuan mahasiswa
angkatan 2014 pada salah satu PTN di Kota Malang dalam menulis makalah, mengacu
pada klasifikasi plagiarisme ringan (<39%), sedang (40-69%), berat (70-89%),
sangat berat (>90%).”
Lestari D (2013) mengatakan “plagiarisme total adalah jenis yang dianggap
paling berat sanksinya karena plagiarisme total adalah menjiplak keseluruhan
bahan dari sumber secara mentah tanpa mengubahnya menggunakan standing
point individu”. Untuk menghindari tindakan plagiarisme maka
diperlukan upaya yang mencegah tindakan itu terjadi. Menurut Lib Ugm (2014) ruang lingkup plagiarisme
berdasarkan beberapa definisi plagiarisme di atas, berikut ini diuraikan ruang lingkup plagiarisme:
berdasarkan beberapa definisi plagiarisme di atas, berikut ini diuraikan ruang lingkup plagiarisme:
1. Mengutip kata-kata atau kalimat orang lain tanpa menggunakan
tanda kutip dan tanpa menyebutkan
identitas sumbernya.
2. Menggunakan gagasan,
pandangan atau teori orang lain tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
3. Menggunakan fakta (data,
informasi) milik orang lain tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
4.
Mengakui tulisan orang
lain sebagai tulisan sendiri.
5. Melakukan parafrase
(mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan kalimat sendiri tanpa mengubah
idenya) tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
6.
Menyerahkan suatu karya
ilmiah yang dihasilkan dan / atau telah dipublikasikan oleh pihak lain
seolah-olah sebagai karya sendiri.
Widyartono
D (2015) mengatakan pembelajaran
menulis kutipan dilakukan dengan metode modelling. Dosen memberikan contoh cara
mengutip dan mahasiswa mempraktikkan menulis kutipan berdasarkan bacaan yang
disediakan. Selanjutnya, mahasiswa diberikan tugas menulis artikel kajian teori
bertemakan keperawatan/kesehatan. Setelah perkuliahan berakhir, konsultasi
hanya dilakukan melalui komunikasi pesan pendek bagi mahasiswa yang
membutuhkan. Pertemuan selanjutnya, hasil tugas mahasiswa dikoreksi bersama.
Tugas mahasiswa ditukar dengan mahasiswa lain. Mahasiswa mengoreksi tugas
mahasiswa lain berdasarkan rubrik penilaian yang disajikan dosen. Rubrik
penilaian ini mencakup komponen-komponen yang harus dinilai dalam menulis
kutipan, baik langsung maupun tidak langsung.
Jika seorang yang akan menulis artikel tidak diberikan
pengetahuan mengenai penulisan artikel yang baik dan benar, maka dapat
mengakibatkan penulis melakukan tindakan plagiasi yang tentunya merugikan
sumber / penulis aslinya. Ketika penulis melakukan plagiasi maka bisa dikatakan
bahwa tidak dapat menghargai karya orang lain / sumber asli.
Daftar Rujukan
Suganda, T. 2014. Prinsip
dan Teknik Menulis Artikel Ilmiah dari Laporan Penelitian, Skripsi, Tesis,dan Disertasi, diakses Mei 2014.02.
Widyartono, D.2015. IMPELEMENTASI PINDAI PLAGIASI SECARA SAMBUNG JARING PADA
KARYA TULIS ILMIAH SISWA SMA, diakses November 2015. 01-02.
Ilmiah, T. P. P. P. K.
(2015). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Metro: UM Metro.
Sevima.2017.http://sevima.com/10-situs-tempat-mencari-referensi-karya-tulis- ilmiah/, diakses 6 Maret 2017.
Sevima.2017.http://sevima.com/10-situs-tempat-mencari-referensi-karya-tulis- ilmiah/, diakses 6 Maret 2017.
Lestari D.A .2013. Kategori dan Jenis
Plagiarisme. https://www.kompasiana.com
/diahayulhs/5529b26df17e61721ad623c6/kategori-dan-jenis-plagiarisme, diakses pada 20 Agustus 2013.
/diahayulhs/5529b26df17e61721ad623c6/kategori-dan-jenis-plagiarisme, diakses pada 20 Agustus 2013.
Widyartono
D.2015. Model Pembelajaran
Menulis Kutipan Berbasis Blended
Learning.https://www.researchgate.net/publication/320554079_MODEL_PEMBELAJARAN_MENULIS_KUTIPAN_BERBASIS_BLENDED_LEARNING,
Diakses pada April
2015.
Admin.2014.Panduan Anti Plagiarism. http://lib.ugm.ac.id/ind/?page_id=327, diakses
pada 27 Januari 2014.
Admin.2014.Panduan Anti Plagiarism. http://lib.ugm.ac.id/ind/?page_id=327, diakses
pada 27 Januari 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar