Minggu, 07 Oktober 2018

Tekhnik Penulisan Artikel yang Baik dan Benar


    Dalam aktivitas akademik untuk mengembangkan suatu ilmu pengetahuan, institusi pendidikan memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat penting. Institusi pendidikan dituntut untuk memberikan edukasi kepada orang lain ataupun masyarakat. Pemberian edukasi tersebut dilakukan salah satunya (Suganda,2014) mengatakan “dengan  mempublikasikan karya ilmiah yang beragam, dapat berupa makalah  yang diseminarkan lalu dijadikan prosiding (cetak), atau diunggah ke internet sebagai tulisan dari para penelitinya”. Sivitas akademik menulis artikel sesuai dengan bidangnya. Seperti contoh artikel kesehatan biasanya di tulis oleh seorang tenaga kesehatan, dosen maupun mahasiswa yang mempunyai bidang di kesehatan.

     Dalam penulisan karya tulis ilmiah harus memperhatikan etika penulisan. (Widyartono,D,2014) mengatakan “penulisan karya ilmiah harus dilakukan dengan baik dan benar. Struktur penulisan artikel juga harus sesuai dengan etika.  Menurut UNJ (2018) sistematika penulisan artikel ilmiah sebagai berikut

1.       Judul (Maksimum 12 kata)
2.       Identitas Penulis
3.       Abstrak Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (250 Kata)
4.       Keywords (3-5 kata)
5.       Pendahuluan
6.       Metode
7.       Hasil
8.       Pembahasan
9.       Simpulan
10.    Ucapan Terima Kasih
11. Daftar Pustaka, Untuk keseragaman APA (Association Psychological Association).dan Internasionalisasi, penulisan Daftar Pustaka artikel memakai cara penulisan kutipan menurut sistem 
    Penulisan karya ilmiah yang baik harus sesuai dengan etika penulisan, misalnya mengutip kalimat atau gagasan orang lain, bukan menjiplaknya”. Menurut (Ilmiah,2015) plagiarisme mencakup perbuatan, seperti mencuri gagasan,pemikiran,proses, dan hasil Penelitian orang lain-baik dalam bentuk data maupun kata-kata,termasuk bahan yang diperoleh dalam penelitian terbatas yang bersifat rahasia. Jika dalam penulisan karya ilmiah ada seseorang yang melanggar etika dalam penulisan maka otomatis orang tersebut juga tidak menghargai hasil karya orang lain karena ia mencuri gagasan sumber atau penulis asli.  Misal ketika akan menulis sebuah artikel atau karya ilmiah mengenai etika-etika perawat dalam pemenuhan asuhan keperawatan. Yang pertama seorang penulis harus mencari sumber-sumber yang terpercaya seperti dari buku yang ada maupun dari internet. Ketika penulis akan mencari sumber dari internet maka yang harus di perhatikan yaitu situs web nya apakah terpercaya atau tidak. Penulis juga harus menghindari blogspot dan menurut (Sevima,2017) dianjurkan untuk membuka situs seperti contoh  Researchgate.net, Doaj.org, scholar.google.co.id, http://e-resources.perpusnas.go.id/, http://ijern.com/. Jika tidak membuka situs web yang dianjurkan  tersebut maka di khawatirkan isi materi tidak akurat dan  data yang di sajikan pada blogspot tersebut adalah palsu. Buka dan ketik di mesin pencarian materi yang berkaitan dengan etika keperawatan dalam  pemenuhan asuhan keperawatan pada salah satu website yang dianjurkan. Setelah melakukan  pencarian dan penulisan pada artikel, koreksilah tingkat plagiarism pada artikel yang telah ditulis di https://smallseotools.com/plagiarism-checker/ kemudian cek berapa persen tingkat plagiarisme artikel tersebut.
     Widyartono D (2015) mengatakan “Berdasarkan pengakuan mahasiswa angkatan 2014 pada salah satu PTN di Kota Malang dalam menulis makalah, mengacu pada klasifikasi plagiarisme ringan (<39%), sedang (40-69%), berat (70-89%), sangat berat (>90%).” Lestari D (2013) mengatakan “plagiarisme total adalah jenis yang dianggap paling berat sanksinya karena plagiarisme total adalah menjiplak keseluruhan bahan dari sumber secara mentah tanpa mengubahnya menggunakan standing point individu”. Untuk menghindari tindakan plagiarisme maka diperlukan upaya yang mencegah tindakan itu terjadi. Menurut Lib Ugm (2014) ruang lingkup plagiarisme
berdasarkan beberapa definisi plagiarisme di atas, berikut ini diuraikan ruang lingkup plagiarisme:
1.   Mengutip kata-kata atau kalimat orang lain tanpa menggunakan tanda  kutip dan tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
2.  Menggunakan gagasan, pandangan atau teori orang lain tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
3.  Menggunakan fakta (data, informasi) milik orang lain tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
4.       Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri.
5.  Melakukan parafrase (mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan kalimat sendiri tanpa mengubah idenya) tanpa menyebutkan identitas sumbernya.

6.       Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan / atau telah dipublikasikan oleh pihak lain seolah-olah sebagai karya sendiri.
Widyartono D (2015) mengatakan pembelajaran menulis kutipan dilakukan dengan metode modelling. Dosen memberikan contoh cara mengutip dan mahasiswa mempraktikkan menulis kutipan berdasarkan bacaan yang disediakan. Selanjutnya, mahasiswa diberikan tugas menulis artikel kajian teori bertemakan keperawatan/kesehatan. Setelah perkuliahan berakhir, konsultasi hanya dilakukan melalui komunikasi pesan pendek bagi mahasiswa yang membutuhkan. Pertemuan selanjutnya, hasil tugas mahasiswa dikoreksi bersama. Tugas mahasiswa ditukar dengan mahasiswa lain. Mahasiswa mengoreksi tugas mahasiswa lain berdasarkan rubrik penilaian yang disajikan dosen. Rubrik penilaian ini mencakup komponen-komponen yang harus dinilai dalam menulis kutipan, baik langsung maupun tidak langsung.
    Jika seorang yang akan menulis artikel tidak diberikan pengetahuan mengenai penulisan artikel yang baik dan benar, maka dapat mengakibatkan penulis melakukan tindakan plagiasi yang tentunya merugikan sumber / penulis aslinya. Ketika penulis melakukan plagiasi maka bisa dikatakan bahwa tidak dapat menghargai karya orang lain / sumber asli.



Daftar Rujukan



Suganda, T. 2014. Prinsip dan Teknik Menulis Artikel Ilmiah dari Laporan Penelitian, Skripsi,   Tesis,dan Disertasi, diakses Mei 2014.02.
Widyartono, D.2015. IMPELEMENTASI PINDAI PLAGIASI SECARA SAMBUNG JARING PADA KARYA TULIS ILMIAH SISWA SMA, diakses November 2015. 01-02.
Ilmiah, T. P. P. P. K. (2015). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Metro: UM Metro.
Sevima.2017.http://sevima.com/10-situs-tempat-mencari-referensi-karya-tulis-    ilmiah/, diakses 6 Maret 2017.
Lestari D.A .2013. Kategori dan Jenis Plagiarisme. https://www.kompasiana.com
/diahayulhs/5529b26df17e61721ad623c6/kategori-dan-jenis-plagiarisme, diakses pada 20 Agustus 2013.

Widyartono D.2015. Model Pembelajaran Menulis Kutipan Berbasis Blended
Learning.https://www.researchgate.net/publication/320554079_MODEL_PEMBELAJARAN_MENULIS_KUTIPAN_BERBASIS_BLENDED_LEARNING,

         Diakses pada April 2015.
Admin.2014.Panduan Anti Plagiarism.
http://lib.ugm.ac.id/ind/?page_id=327, diakses        
         pada 27 Januari 2014.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar